Ketika orang bicara massalah Aceh dan Belanda, yang otomatis terlintas kemungkinan besar adalah Perang Aceh yang berlangsung sangat lama dan liat. Hal yang jarang diketahui, sekitar empat abad sebelum Perang Aceh ini, Kesultanan Aceh sudah menjalin hubungan diplomatik dengan Belanda. Pada tahun 1602, delegasi Aceh sempat berlayar dan berkunjung ke Belanda. Dua panglima laut Aceh, Sri Muhammad dan Mir Hassan, disambut oleh Pangeran Maurits van Nassau.
Lukisan di bawah ini dibuat di tahun 1859, dan menggambarkan bagaimana utusan Kesultanan Aceh, Sri Muhammad (membungkuk) bersama Mir Hasan (di belakangnya), dengan disertai 3 anggota delegasi Aceh (paling kiri), diterima oleh Pangeran Maurits.
(klik untuk memperbesar | © AVS) |
Waktu: Lukisan dibuat tahun 1859 menggambarkan peristiwa tanggal 4 September 1602
Tempat: Belanda
Tokoh:
Peristiwa:
Juru foto/gambar: Hendrik Jacobus Scholten / Jan F.C. Reckleben
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar