Senin, 10 Februari 2020

Beberapa sarana transportasi zaman dulu

Sarana yang selama ratusan tahun telah terbukti cepat, lincah, dan fleksibel adalah berkuda, seperti yang dilakukan oleh pejabat muda Belanda ini, ketika menginspeksi wilayah Priangan di abad ke-19, dengan dikawal oleh rombongan kuda warga lokal.
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Untuk pejabat yang lebih tinggi, kereta berkuda seperti yang terlihat di Cisokan (Cianjur, sebelum 1874) ini akan memberikan lebih banyak kenyamanan dalam perjalanan.
(klik untuk memperbesar | © Woodbury & Page / Universiteit Leiden)
Para pembesar yang sangat tinggi tentunya memiliki kereta kencana seperti milik Susuhunan Solo ini (sebelum 1874).
(klik untuk memperbesar | © Woodbury & Page / Universiteit Leiden)
Jika daya angkut lebih penting daripada kecepatan, maka pedati sapi merupakan pilihan yang telah teruji berabad-abad, seperti pengangkut air di Medan tahun 1900 ini.
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Pedati sapi juga sangat fleksibel dalam hal jenis beban yang bisa angkut. Pedati di Semarang pada tahun 1901/1902 ini misalnya mengangkut kaleng minyak.
(klik untuk memperbesar | © A.E.F. Muntz / Universiteit Leiden)
Penemuan dan produksi massal kendaraan bermotor di awal abad ke-20 perlahan-lahan menyingkirkan transportasi bertenaga hewan. Ketika mobil mulai populer, pemerintah Hindia-Belanda mulai membangun jembatan berbasis besi untuk menyeberangi sungai, seperti jembatan Sungai Cimanuk di Tomo (Sumedang) pada tahun 1915 ini.
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Waktu: abad ke-19, 1874, 1900, 1901/1902, 1915
Tempat: Cianjur, Jawa Barat, Medan, Semarang, Sumedang
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: A.E.F. Muntz / Woodbury & Page (Batavia)
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar