Sabtu, 26 November 2016

Ilustrasi dari buku The Malay Archipelago karya Alfred Wallace (16): rumah tradisional

PENGANTAR

Bagi dunia ilmu pengetahuan nama Alfred Russel Wallace disejajarkan dengan Charles Robert Darwin, yang bukan hanya hidup senegeri dan sezaman, tapi juga menggeluti bidang ilmu yang sama. Namun tidak dapat disangkal bahwa Darwin jauh lebih dikenal dan diperdebatkan. Padahal karya utama Wallace, yaitu The Malay Archipelago berisi terobosan-terobosan ilmiah yang kemudian menelurkan istilah garis Wallace dan efek Wallace. Buku yang pertama kali terbit tahun 1869 ini (dan masih diterbitkan hingga sekarang!) merupakan hasil perjalanan dan penelitian Wallace tujuh tahun di wilayah Nusantara dari tahun 1856 hingga 1862.

Berikut beberapa cuplikan ilustrasi dari buku ini.

rumah panggung dikunjungi ular sanca

perumahan di Dobo (Aru)

pondok Wallace di Waigeo

 
rumah adat Minangkabau
Waktu: 1856-1862
Tempat: Minangkabau, Aru, Waigeo (Papua)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: The Malay Archipelago
Catatan:

UPDATE 26 Juni 2019

Berikut sketsa tentang pasar di Dobo dalam versi yang lebih mendetails. Kita akan lihat di sebelah kiri seorang pedagang Tionghoa sedang berbincang dengan warga asli. Warga asli umumnya digambarkan berpostur Melanesia dengan pakaian seadanya. Di dekat situ terlihat kanguru yang tampaknya menjadi hewan yang biasa berkeliaran di sana.

Di bagian tengah terlihat seorang pedagang Eropa sedang berbincang dengan dua warga asli. Di latar belakang tampak pula ada seorang dengan sorban yang mungkin menggambarkan pedagang Arab.

Yang terlihat banyak adalah orang dengan topi caping atau ikat kepala yang tampaknya menunjukkan pedagang atau pendatang dari bagian lain wilayah Nusantara.

(klik untuk memperbesar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar