Jumat, 13 Juni 2014

Perusakan harta benda warga Tionghoa semasa perang kemerdekaan 6 - Pamekasan

Pengantar: Pemberian nama "John Lie" kepada salah satu kapal perang TNI Angkatan Laut, mengingatkan kembali akan sumbangsih warga Tionghoa semasa perang kemerdekaan. Mudah-mudahan langkah ini bisa memulai diskusi terbuka dan tanpa prasangka tentang situasi yang dihadapi warga Tionghoa semasa perang kemerdekaan.

Harus diakui tema ini cenderung tidak dibicarakan orang, barangkali karena masalahnya dianggap sensitif. Tetapi menutup-nutupi bukanlah solusi yang bijak, paling tidak untuk jangka panjang, karena a.l. hanya akan menyuburkan gosip, praduga, generalisasi, kabar burung, dan kecurigaan. Hanya dengan keterbukaan kita bisa melihat sejarah dengan jernih dan mengambil pelajaran berharga darinya.

Sejak era reformasi sudah terlihat banyak kemajuan di dalam hal yang menyangkut warga Tionghoa. Barangkali ini saatnya untuk menggali kembali apa yang dialami bangsa ini ketika republiknya baru berusia sangat muda.

Gambar-gambar berikut memperlihatkan kerusakan yang dialami warga Tionghoa di berbagai tempat akibat tindakan para pejuang kemerdekaan. Kita serahkan kepada para pakar sejarah untuk melihat duduk permasalahannya. Mudah-mudahan gambar-gambar ini bisa berkontribusi di dalamnya.

 Pamekasan (© gahetna)
 Pamekasan (© gahetna)
Pamekasan (© gahetna)
Waktu: (4?) Augustus 1947
Tempat: Pamekasan (Madura)
Tokoh:
Peristiwa: Perusakan pemukiman warga Tionghoa di Pamekasan oleh para pejuang kemerdekaan menyusul Aksi Polisionil 1 yang dijalankan Belanda.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan: klik foto untuk memperbesar.


UPDATE 3 Agustus 2018
Berikut foto-foto di atas dengan ukuran lebih besar, untuk nomer 2 dan 3 juga dengan kualitas lebih bagus.
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)


1 komentar:

  1. Bagaimana dengan sejarah Poa An Thui?yg merajalela jadi mata2

    BalasHapus