Jumat, 31 Januari 2025

Gubernur Jenderal Hindia-Belanda terakhir, Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (tanpa istri): Dalam beberapa foto (2)

Kemungkinan 1936: Tjarda dalam pakaian kebesaran gubernur jenderal
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebelum 1942: Para pembesar Hindia Belanda dalam acara pembukaan sidang Volksraad Batavia. D.ki.k.ka.: L.G.C.A. van der Hoek (Gubernur Jawa Barat), J.H.B. Kuneman (Ketua Raad van Indië),  A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (Gubernur Jenderal Hindia Belanda), Ir. E.A. Voorneman (Walikota Batavia), Mr. P.A. Blaauw (Ketua Volksraad).
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebelum 1942: Tjarda dalam pakaian sipil
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Agustus 1945: Tjarda bersama petinggi militer KNIL setelah dibebaskan dari kamp tawanan Jepang. Kondidi kurus tampak tak tertutupi di badan beberapa orang di foto ini.
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Antara 1946 dan 1948: Setelah dibebaskan dari kamp tahanan Jepang di Manchuria, Tjarda kembali ke Belanda dan di 1946 ditunjuk menjadi Duta Besar Belanda di Perancis. Gambar di atas menunjukkan Pak Dubes Tjarda, kedua dari kiri, berkunjung ke Hollywood.
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1936, 1940-an, 1945
Tempat: a.l. Jakarta, Los Angeles (California)
Tokoh: Jonkheer Alidius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (Gubernur Jenderal Hindia-Belanda 1936-1942)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Kamis, 30 Januari 2025

Lukisan tentang tokoh-tokoh wayang purwa karya R. Soelardi terbitan tahun 1919 (3)

Yudistira
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Bima / Werkodara
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Arjuna
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Nakula
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Sahadewa (Sadewa)
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: 1919
Tempat terbit: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Juru gambar: R. Soelardi
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Rabu, 29 Januari 2025

Gubernur Jenderal Hindia-Belanda terakhir, Tjarda van Starkenborgh Stachouwer: Dalam Koninginnedag terakhir sebelum invasi Jepang, 1941 (2)

Koninginnedag (sekarang Koningsdag) merupakan hari nasional besar bagi warga Belanda. Pada hari itu warga Belanda di negerinya, dan di wilayah jajahannya, merayakan hari ulang tahun Sang Ratu (sekarang Raja). Tahun 1941 merupakan saat terakhir di mana Hindia-Belanda merayakan hari besar ini di bawah pimpinan Gubernur Jenderal. Tidak sampai lima bulan kemudian, pasukan Jepang menyerang dan kemudian menduduki Hindia-Belanda.
Tjarda dalam pakaian kebesaran gubernur jenderal didampingi istri
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Tjarda berada di kereta kebesaran dengan mengenakan setelan putih, didampingi Panglima KNIL Laut, Laksamana Conrad Helfrich. Berkuda palin depan adalah Panglima KNIL Letjen Gerardus Berenschot, dua bulan sebelum kecelakaan pesawat terbang yang menewaskannya.
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Tjarda memberi hormat, diapit oleh Laksamana Conrad Helfrich dan Letjen Gerardus Berenschot
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 31 Agustus 1941 (hari ulang tahun Ratu Wilelmina yang ke-61)
Tempat: Jakarta, tepatnya di area yang sekarang menjadi Istana Merdeka
Tokoh: Conrad Emil Lambert Helfrich (Panglima KNIL Laut, terkenal karena prestasi armada kapal selamnya dalam menenggelamkan kapal-kapal Jepang, kelak menjadi penentang sengit kemerdekaan Indonesia); Jonkheer Alidius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (Gubernur Jenderal Hindia-Belanda 1936-1942); Letnan Jenderal Gerardus Johannes Berenschot (Panglima KNIL)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Lihat juga posting ini.

Selasa, 28 Januari 2025

Lukisan tentang tokoh-tokoh wayang purwa karya R. Soelardi terbitan tahun 1919 (2)

Abiyasa / Wiyasa
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Dretarastra
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Pandu
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Kunti
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Karna
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: 1919
Tempat terbit: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Juru gambar: R. Soelardi
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Senin, 27 Januari 2025

Bintang film kondang tempo doeloe: Dian Anggrianie & Farida Arriany

Farida Arriany
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Dian Anggrianie
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1950-an
Tempat: Jakarta (?)
Tokoh: Dian Anggrianie, Farida Arriany (bintang film)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Minggu, 26 Januari 2025

Lukisan tentang tokoh-tokoh wayang purwa karya R. Soelardi terbitan tahun 1919 (1)

Judul kumpulan lukisan
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Santanu
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Bisma
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Parasara
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Satyawati
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: 1919
Tempat terbit: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Juru gambar: R. Soelardi
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Sabtu, 25 Januari 2025

Bintang film kondang tempo doeloe: Ermina Zaenah

(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1950-an
Tempat: Jakarta (?)
Tokoh: Ermina Zaenah (bintang film)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Jumat, 24 Januari 2025

Peta kuno terbitan London dari tahun 1705: Ketika wilayah Nusantara masuk kategori Filipina

(klik untuk memperbesar | Indies Gallery)

 
Tahun terbit: 1705
Tempat terbit: London
Tokoh:
Deskripsi: Ada beberapa hal yang bisa dicatat dari peta kuno keluaran Inggris ini. Pertama, pembuatnya, Herman Moll, sejatinya bukan orang Inggris, tapi orang Jerman utara, kemungkinan besar dari wilayah sekitar Bremen. Ketika Perang Skania berkecamuk di tanah airnya, dia mengungis ke Inggris, dan menjadi pembuat peta kondang. Kedua, meski East Indies diberi huruf besar, peta ini tetap berjudul The Philippine Islands; pulau-pulau dan wilayah lain dimasukkan ke kategori others.

Kemudian, meski beberapa nama tempat di peta ini terkesan berasal dari julukan yang diberikan orang Inggris, atau cara penulisan orang Inggris (misalnya York or Bencouli untuk Bengkulu, Pepper Country untuk wilayah selatan, Kalimantan, Str. of Bally untuk Selat Bali, dsb.), beberapa nama lain mengindikasikan bahwa Herman Moll bertumpu pada peta-peta sebelumnya yang misalnya dibuat oleh orang Portugis. Yang langsung mencolok mata misalnya Achin (Aceh), Manincabo (Minangkabau), Palimbam (Palembang), Lomboc (Lombok), dsb.

Menariknya, penulisan beberapa nama lain tampak unik dan jarang ditemukan di peta kuno lain. Masuk dalam kategori ini a.l.

  • Siaque (Siak)
  • Yambe (Jambi)
  • Lampin (Lampung)
  • Carabon (Cirebon)
  • Surbaia (Surabaya)
  • Cumbava (Sumbawa)
  • Siaque (Siak)

Terakhir: Antara Karimunjawa dan Bawean di laut Jawa, Herman Moll menggambar sebuah pulau fiktif (?) dengan nama Lubeck. Boleh jadi ini sebuah gag yang ditinggalkan Herman yang mengindikasikan wilayah asal muasal dia di Jerman.

Juru kartografi: Herman Moll
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Kamis, 23 Januari 2025

Bintang film kondang tempo doeloe: Mimi Mariani

(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1950-an
Tempat: Jakarta (?)
Tokoh: Mimi Mariani (bintang film)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Rabu, 22 Januari 2025

Lukisan karya Willem Gerard Hofker tentang wanita dan pria Bali (4)

1938: Sebuah pura
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
1938: Seorang wanita Bali mengusung sesajen di sebuah pura di Badung
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
1948: Seorang pendeta dan wanita Bali dengan anting tradisional di sebuah pura
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
1948: Seorang wanita Bali jongkok di depan sebuah pura
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1938, 1948
Tempat: Bali
Tokoh:
Deskripsi:
Juru gambar: Willem Gerard Hofker
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan: Edisi lain dari lukisan nomor 4 pernah dimuat di sini.

Selasa, 21 Januari 2025

Bintang film kondang tempo doeloe: Siti Aminah Cendrakasih

(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1950-an
Tempat: Jakarta (?)
Tokoh: Siti Aminah Cendrakasih (bintang film)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Senin, 20 Januari 2025

Lukisan karya Willem Gerard Hofker tentang wanita dan pria Bali (3)

1936: Seorang lelaki Bali di dekat kurungan ayam sabung
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
1938: Penari Legong
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
1938: Dua wanita Bali mengusung sesajen
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
1948: Tiga wanita Bali
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Edisi lain dari lukisan di atas
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1936, 1938, 1948
Tempat: Bali
Tokoh:
Deskripsi:
Juru gambar: Willem Gerard Hofker
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Minggu, 19 Januari 2025

Ambon setelah Jepang kalah perang dan Belanda kembali datang, 1945 (10)

Beberapa warga Ambon bercengkerama di pantai dengan latar belakang kapal-kapal yang rusak akibat perang
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Kapal-kapal di pesisir Ambon yang rusak dan terlantarkan akibat perang
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang bocah Ambon yang tampak kurang gizi
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: Oktober/November 1945
Tempat: Ambon
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Sabtu, 18 Januari 2025

Lukisan karya Willem Gerard Hofker tentang wanita dan pria Bali (2)

1948: Penari Bali
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
~1946: Seorang perempuan Bali di desa
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
~1946: Seorang perempuan Bali duduk
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
~1946: Seorang perempuan Bali dengan hiasan bunga di kepala
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1946, 1948
Tempat: Bali
Tokoh:
Deskripsi:
Juru gambar: Willem Gerard Hofker
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan: Lukisan pertama kemudian muncul di kalender 1948 yang pernah dimuat di posting ini.


UPDATE: Edisi lain dari dua foto di atas.
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)