Jumat, 17 Mei 2024

Peta kuno dari sekitar tahun 1753: Jawa dan Madura

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: ~1753
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi: Sebuah peta yang dihiasi dengan gambar-gambar untuk menunjukkan wilayah yang kaya akan gunung, sawah, penduduk, hewan liar, dsb.
Juru kartografi: Gerard van Keulen
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Kamis, 16 Mei 2024

Kedatangan pasukan Inggris di Medan setelah Jepang kalah perang, 1945

(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Medan
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Rabu, 15 Mei 2024

Peta kuno dari tahun 1857: Pesisir utara Jakarta

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1857
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi: Sebuah peta yang memperlihatkan pesisir sekitar Jakarta, mulai dari Tanjung Kait di sebelah kiri, hingga ke Tanjung Pasir (Ontong Java), Tanjung Priuk, dan Muara Beting (Hoek Krawang), termasuk juga beberapa pulau di Kepulauan Seribu.
Juru kartografi: B.G. Escher, I.A.C. Eschauzier, B.H. Staring, E.H. Boom
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Selasa, 14 Mei 2024

Lansia Belanda yang diinternir Jepang di RS Mater Dolorosa, 1945 (3)

Tempat darurat untuk mengurus pasien/lansia yang meninggal
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Perawat bernama Jongsma di dekat dua penghuni rumah sakit yang juga menjadi kamp tawanan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Pojok tempat para perawat
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: sekitar Oktober 1945
Tempat: RS Mater Dolorosa, Jakarta (sekarang Yayasan Gembala Baik, Santa Maria Fatima, Jatinegara)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: H. Ripassa (?)
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Lihat posting sebelumnya di sini yang juga memperlihatkan foto nomor 2 tetapi terbalik-cermin.

Senin, 13 Mei 2024

Peta kuno yang memperlihatkan wilayah Nusantara dari tahun 1719

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1719
Tempat terbit: London
Tokoh:
Deskripsi: Sebuah peta yang memperlihatkan wilayah Asia mulai dari Hindia Barat hingga Hindia Timur, termasuk Jepang, Korea, dan Tiongkok. Di sebelah kiri ditampilkan peta kecil khusus tentang kota-kota pelabuhan penting saat itu; wilayah Nusantara diwakili oleh dua tempat: Banten (Bantam) dan Jakarta (Batavia).
Juru kartografi: Herman Moll
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Minggu, 12 Mei 2024

Lansia Belanda yang diinternir Jepang di RS Mater Dolorosa, 1945 (2)

(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Kemungkinan peti mayat darurat yang dibuat dari batang dan anyaman bambu
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: sekitar Oktober 1945
Tempat: RS Mater Dolorosa, Jakarta (sekarang Yayasan Gembala Baik, Santa Maria Fatima, Jatinegara)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: H. Ripassa (?)
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Lihat posting sebelumnya di sini.

Sabtu, 11 Mei 2024

Peta kuno dari tahun 1652: Pulau Banda dan sekitarnya

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1652
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi:
Juru kartografi: Ioan Ioanssonium (Jan Jansson)
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Jumat, 10 Mei 2024

Suasana di Manado setelah berakhirnya Perang Dunia II (2)

Sebuah rumah sakit dengan lambang palang merah di atapnya, serta kebun jagung di pekarangannya
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Gereja Katolik Santo Paulus di Lembean
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Penjual makanan yang dibungkus daun pisang (?)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Empat lelaki di depan Gereja St. Paulus
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Manado
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Kamis, 09 Mei 2024

Peta grafis dari tahun 1951: Bali

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1951
Tempat terbit: Belanda
Tokoh:
Deskripsi:
Juru kartografi: François ten Have
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Rabu, 08 Mei 2024

Suasana di Manado setelah berakhirnya Perang Dunia II (1)

Suasana di sebuah pasar
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Dua wanita berjalan mengusung barang di atas kepala mereka
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Suasana di pelabuhan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Edisi lain dari foto pertama
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: akhir 1945
Tempat: Manado
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Selasa, 07 Mei 2024

Peta navigasi kuno dari tahun 1724: Ambon, Buru, Haruku, Saparua, Seram, dan sekitarnya

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1724
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi:
Juru kartografi: François Valentyn
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Senin, 06 Mei 2024

Kerusakan di Manado akibat pertempuran Jepang melawan Sekutu, 1945 (2)

(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebuah jembatan besi yang rusak
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Manado
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Minggu, 05 Mei 2024

Empat foto lama dari Banda, Makassar, Sawahlunto, dan Surabaya di penghujung abad ke-19

~1900: Para pekerja Tionghoa dan mandor Belanda di pertambangan Sawahlunto
(klik untuk memperbesar | © C. Nieuwenhuis / Indies Gallery)
~1880: Makassar, kawasan di dekat Fort Rotterdam
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
~1870: Sebuah taman di Surabaya
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
~1890: Gunung Api Banda
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Waktu: akhir abad ke-19 (1870, 1880, 1890, 1900)
Tempat: Banda, Makassar, Sawahlunto, Surabaya
Tokoh:
Peristiwa:
Juru foto: a.l. C. Nieuwenhuis
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Sabtu, 04 Mei 2024

Kerusakan di Manado akibat pertempuran Jepang melawan Sekutu, 1945 (1)

(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Gerobak dan pedati sapi di reruntuhan pompa bensin Shell
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Manado
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Jumat, 03 Mei 2024

Lima foto tentang Jakarta di pertengahan kedua abad ke-19

Sebuah kawasan pecinan
(klik untuk memperbesar | © Woodbury and Page / Indies Gallery)
1870: Kawasan Kali Besar
(klik untuk memperbesar | © Woodbury and Page / Indies Gallery)
1880: Weltevreden, di kawasan Sawah Besar sekarang
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
1860: Gedung Gubernur Jenderal yang sekarang menjadi Istana Merdeka
(klik untuk memperbesar | © Woodbury and Page / Indies Gallery)
Kawasan Meester Cornelis, sekarang disebut Jatinegara
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Waktu: menjelang akhir abad ke-19 (a.l. 1860, 1870, 1880)
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Juru foto: a.l. Woodbury and Page
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Kamis, 02 Mei 2024

Para petinggi militer Australia dan Belanda di Makassar setelah Jepang kalah perang, 1945 (6): Kunjungan ke rumah sakit tentara

Bendera Australia berkibar di rumah sakit tentara di Makassar
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang perwira Australia berbicara di depan para prajurit yang sebagiannya masih mengenakan pakaian pasien perawatan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Jenderal Van Oyen tampak ikut menyimak di pojok kanan foto
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Makassar
Tokoh: Mayor Jenderal Ludolph Hendrik van Oyen (Panglima KNIL 1942-1946)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Rabu, 01 Mei 2024

Raden Ayu, istri dari Raden Saleh Syarif Bustaman di tahun 1870

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Waktu: sekitar 1870
Tempat: Jakarta
Tokoh: Raden Ayu (istri dari pelopor seni lukis modern di Indonesia, Raden Saleh)
Peristiwa:
Juru foto:
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan: Pada saat itu berfoto dengan didampingi "abdi dalem" yang duduk bersimpuh merupakan mode yang menunjukkan status tinggi. Sang pedamping tampak memegang tempat pembuangan sepah yang menunjukkan bahwa Raden Ayu merupakan pengunyah pinang sirih, sebuah tradisi yang saat itu tampaknya masih sangat populer.

Selasa, 30 April 2024

Para petinggi militer Australia dan Belanda di Makassar setelah Jepang kalah perang, 1945 (5): Kunjungan ke rumah sakit tentara

(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Makassar
Tokoh: Mayor Jenderal Ludolph Hendrik van Oyen (Panglima KNIL 1942-1946) [a.l. di foto nomor paling depan]
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: