Gerardus Johannes Berenschot adalah sosok yang menarik untuk diberi banyak catatan. Pertama, dia adalah seorang perwira cemerlang yang dalam usia 52 tahun sudah menjadi panglima KNIL dengan pangkat letnan jenderal. Kedua, di antara semua perwira tinggi Belanda saat itu, dia satu-satunya yang berdarah indo atau campuran. Ketiga, ketika Jepang sedang berekspansi ke mana-mana dan Hindia-Belanda harus mengantisipasi serbuan para tentara Dai Nippon ini, pesawat yang membawa Berenschot jatuh di kawasan Kemayoran dan menewaskan semua penumpangnya, termasuk pria kelahiran Solok ini. Hindia-Belanda kehilangan seorang jenderal yang handal. Pengganti Berenschot, Jenderal Hein ter Poorten, kemudian tercatat di buku sejarah sebagai panglima KNIL yang menyerah tanpa syarat kepada militer Jepang di Kalijati.
Para petinggi KNIL … (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
… juga pejabat sipil dan kesatuan KNIL … (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
… memberikan penghormatan terakhir kepada Letjen Berenschot sebelum dimakamkan di Ereveld Pandoe di Bandung (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Waktu: Oktober 1941
Tempat: Bandung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar