PENGANTAR
Sejak tanggal 17 Agustus 2020 hingga 6 Oktober 2020 blog ini menampilkan foto-foto dari ekspedisi yang dilakukan Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap di wilayah yang mereka sebut Midden-Sumatra (Sumatera Tengah), yang meliputi wilayah di Bengkulu, Jambi, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan. Penjelajahan ini selain menelurkan sebuah album foto dan beberapa buku ilmiah, juga menghasilkan sebuah buku lukisan atau sketsa, yang salah satu salinannya tersedia di archive.org.
Buku sketsa ini menjadi penting karena berisi gambar-gambar yang melukiskan detail budaya yang sulit terekam oleh foto; misalnya perhiasan, cara mengikat rambut, ukiran, anyaman, dsb. Selain itu, buku sketsa ini menampilkan hal-hal terkait Rejang Lebong, sebuah daerah yang dikunjungi tim penjelajahan, tetapi tidak ada rekaman foto dari wilayah ini. Tidak adanya foto dari Rejang Lebong, sementara ada lebih dari 100 foto dari wilayah lain, menimbulkan dugaan bahwa foto dari Rejong Lebong sejatinya ada tetapi kemudian rusak atau hilang sebelum bisa dibukukan. Buku sketsa ini menjadi sesuatu yang menutupi kehilangan ini.
Berikut gambar-gambar dari buku sketsa ini. Sebenarnya, buku ini juga berisi keterangan terinci tentang setiap gambar yang ditampilkan. Blog ini akan menampilkan keterangan singkat saja demi menghemat tempat.
Anting serta cara wanita mengikat rambut (3: IX Koto dan XIII Koto; 4: bagian selatan Minangkabau, Lebong, Jambi; 5: Rawas) (klik untuk memperbesar) |
Aneka gelang dan kalung (subang, tampung, jimat, selupat, caping) (klik untuk memperbesar) |
Kopiah beserta detail anyamannya masing-masing dari Talang Babungo, Rawas, dan Alahan Panjang; serta mato banta dan tirai banta dari Minangkabau (klik untuk memperbesar) |
Delamak dari Singakarak, dan pandiing dari Supayang (klik untuk memperbesar) |
Akar banir dan berbagai kantong (kadui gadang, kadui kete, uncang, kadui padusi) (klik untuk memperbesar) |
Waktu: antara 1877 dan 1879
Tempat: Lebong, Jambi, Minangkabau, Rawas
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer / Juru gambar: Arend Ludolf van Hasselt
Sumber / Hak cipta: Internet Archive
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar