1900-1904: Bivak Belanda di Samalanga, Bireuen (klik untuk memperbesar | © C. Nieuwenhuis / AVS) |
1901: Kartu pos bergambar bivak Belanda di Lamjamu, dan Panglima Tibang (klik untuk memperbesar | © AVS) |
1903: Kartu pos bergambar pastor Henricus Christiaan Verbraak, rohaniawan yang mendampingi prajurit Belanda semasa Perang Aceh dari tahun 1874 hingga 1899, dan tampaknya itu a.l. yang menyematkan tanda jasa di dadanya. (klik untuk memperbesar | © AVS) |
1905-1919: Konvoi logistik KNIL berisi bahan makanan dari Indrapuri semasa Perang Aceh (klik untuk memperbesar | © Jean Demmeni / AVS) |
1905-1919: Pintu masuk keraton di dekat jembatan Peunayong (klik untuk memperbesar | © AVS) |
Masjid Raya Baiturrahman (klik untuk memperbesar | © Tio Tek Hong / AVS) |
1900-1904: Ini kasus menarik. Kartu pos ini ngakunya Groet uit Atjeh (salam dari Aceh) dan dicetak di Kutaraja oleh studio Reicher & Co. Tapi gambar yang disebut Chineesche Gebauw (bangunan Tionghoa) jelas-jelas mesjid; yang kiri atas adalah Masjid Agung Palembang, yang di bawahnya kemungkinan mesjid yang sama tetapi dalam tahap pemugaran dan pengembangan. Tampaknya jualan informasi yang ngawur sudah ada sejak zaman dulu. (klik untuk memperbesar | © Reicher & Co / AVS) |
Waktu: 1901, 1903, 1904, 1919
Tempat: Aceh (catatan: kartu pos bergambar pastor Verbraak dikirim dari Padang)
Tokoh:
Peristiwa:
Juru gambar/foto: C. Nieuwenhuis; Jean Demmeni; Reicher & Co; Tio Tek Hong
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan: (1) Link di deskripsi kartu pos, jika ada, adalah tautan ke posting terkait di blog ini yang pernah muncul sebelumnya. (2) Patung pastor H.C. Verbraak masih berdiri di Taman Maluku di Bandung. (3) Kartu pos tentang Masjid Agung Palembang akan dimuat pada tanggal 27 September 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar