Jumat, 05 Juli 2024

Repatriasi warga Belanda mantan penghuni kamp Jepang dengan kapal "SS Almazora", 1946

Suasana di kapal SS Almazora yang membawa wanita dan anak-anak mantan penghuni kamp Jepang ke Belanda
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Bangsal tempat tidur dengan berbagai macam koper
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebagian dari anak-anak Belanda di kapal SS Almazora; mereka sebelumnya tidak pernah menginjakkan kaki di tanah leluhurnya
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Kedatangan kapal SS Almazora di IJmuiden, Belanda
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: kemungkinan Januari 1946
Tempat: rute menuju Belanda
Tokoh:
Peristiwa: Kamp-kamp tawanan Jepang di Hindia-Belanda umumnya berisi wanita dan anak-anak, karena kaum pria umumnya dieksekusi atau dibuang ke wilayah lain yang dikuasai Jepang. Wanita dan anak-anak ini harus hidup sehari-hari seadanya dalam pengawasan tentara Jepang di area tanpa kebebasan untuk keluar-masuk. Pemerintah Belanda memutuskan untuk menempatkan sebagian wanita dan anak-anak ini di Belanda dengan harapan mereka bisa melupakan penderitaan semasa di kamp dan mendapat harapan baru di Belanda.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Kamis, 04 Juli 2024

Peta kuno dari tahun 1750: Bali

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1750
Tempat terbit:
Tokoh:
Deskripsi: Peta "terbalik" ini didasarkan pada karya Theodore De Bry yang terbit jauh sebelumnya. Sama dengan peta lain dengan sumber yang sama, peta ini dihiasi dengan gambar tentang Palais du Roy (istana raja) serta menempatkan tiga istana raja di dalam petanya. Yang menarik dari peta ini, Bali disebut sebagai petite Java (Jawa Kecil), suatu julukan yang barangkali menggambarkan banyaknya kemiripan antara Bali dan Jawa saat itu.
Juru kartografi:
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Rabu, 03 Juli 2024

Berpose untuk menunjukkan kesungguhan Belanda atas kesehatan masyarakat, 1941

Wanita dan anak-anak di sebuah bangsal perawatan yang bersih dan steril dengan sudut foto yang diatur agar tiap kepala terlihat tanpa menghalangi yang lain
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Dua orang pasien mendapat pelayanan dari paling tidak tujuh petugas kesehatan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1941
Tempat: Jawa (?)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Selasa, 02 Juli 2024

Peta kuno dari tahun 1724: Ambon

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1724
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi: Ini adalah peta Ambon yang mendasari peta lain tentang pulau ini yang muncul berikutnya, termasuk dalam penentuan arah mata angin. Peta ini membagi Ambon dalam 2 wilayah: Hitoe di "atas", dan Leytimor di "bawah". Peta ini dilengkapi juga dengan bagan tentang Benteng Victoria yang dibangun orang Portugis di tahun 1575.
Juru kartografi: François Valentijn
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Senin, 01 Juli 2024

Penerbangan mantan penghuni kamp Jepang dari Yogyakarta ke Jakarta, 1946

Seorang pemuda berusia 19 tahun yang kurang gizi harus dibantu dalam berjalan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang ibu berusia 81 tahun tiba di Kemayoran setelah diterbangkan dari Yogyakarta
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 9 Juni 1946
Tempat: Kemayoran (Jakarta)
Tokoh:
Peristiwa: Di kamp-kamp tahanan Jepang, para warga Belanda yang ditawan di sana harus hidup dengan cara seadanya. Dua foto di atas memperlihatkan contoh akut yang membuat Belanda memutuskan untuk menerbangkan mereka dari Yogyakarta ke Jakarta guna mendapat perawatan yang lebih baik.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: