Jumat, 31 Mei 2024

Peta dari tahun 1869: Teluk Cenderawasih dan sekitarnya

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1869
Tempat terbit: Belanda
Tokoh:
Deskripsi: Sebuah peta yang memperlihatkan Groote Geelvin Baai (sekarang Teluk Cenderawasih), dengan Pulau Biak, Wakde, Yapen, dan tempat-tempat lain di sekitarnya.
Juru kartografi: Carl Benjamin Hermann von Rosenberg (berkebangsaan Jerman)
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Kamis, 30 Mei 2024

Warga Belanda kembali ke Minangkabau setelah Jepang kalah perang, 1945/1946

Tiga warga Belanda berpose
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Jalur kereta Lembah Anai
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Dua wanita Belanda di belakang sebuah mobil
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945/1946
Tempat: Minangkabau
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Rabu, 29 Mei 2024

Peta kuno dari tahun 1748: Nusantara bagian timur

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1748
Tempat terbit: Paris
Tokoh:
Deskripsi: Sebuah peta yang cukup baik dalam mempertunjukan kontur pulau-pulau di bagian timur Nusantara, dan cukup jujur untuk mengungkapkan bahwa wilayah Papua masih belum lengkap tercakup, begitu juga bagian selatan dari Pulau Sumbawa dan Sumba.
Juru kartografi: G. L. le Rouge
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Selasa, 28 Mei 2024

Suasana di Minahasa setelah Jepang kalah perang, 1945 (6)

Dua anak pulang membawa hasil tangkapan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Tiga bocah pulang memancing
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sekelompok warga berjalan bersama, para perempuan mengusung barang di atas kepala
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sekelompok warga duduk bersama di tepi saluran air
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Dua bocah memandikan seekor kuda
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebuah pedati bertenaga dua kerbau mengangkut rerumputan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Minahasa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Senin, 27 Mei 2024

Peta kuno dari tahun 1598: Nusantara bagian barat

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1598
Tempat terbit: Frankfurt
Tokoh:
Deskripsi: Sebuah peta yang memperlihatkan Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan pulau-pulau di sekitarnya. Kita lihat antara lain Bintan, Banca (Bangka), Cherimata (Karimata), Carcata (Krakatau), Madura, Bali, Cambaua (Sumbawa) yang digambarkan sangat besar, dan yang cukup menarik: Macasser (Makasar) yang digambarkan sebagai sebuah pulau tersendiri.
Juru kartografi: Theodore de Bry
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Minggu, 26 Mei 2024

Suasana di Minahasa setelah Jepang kalah perang, 1945 (5)

Keramaian di sebuah jalan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang wanita mencuci pakaian dengan membanting baju ke sebuah batu
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang bocah kemungkinan dengan perangkap ikan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang wanita di ladang ditemani seekor anjing
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Dua orang bercengkerama
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sekelompok perempuan berjalan di pesawahan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Minahasa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Sabtu, 25 Mei 2024

Peta kuno dari tahun 1596: Nusantara di antara wilayah-wilayah lain di Asia Timur dan Tenggara

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1596
Tempat terbit: Belanda
Tokoh:
Deskripsi: Sebuah peta sangat tua dengan utara berada di kiri dan timur ditempatkan di atas
Juru kartografi: Henricus Van Langren yang memperlihatkan pengetahuan geografi Eropa tentang Asia Timur saat itu. Kita baca ada Camboia, Chinæ, Corea, Formosa, Iapan, Insulæ Philippinæ, Malacca, dan Siam. Bentuk Kalimantan dan Sumatera sudah cukup lumayan; Jawa tampak terlalu besar; Sulawesi dan terutama Papua masih jauh dari bentuk asli; tetapi Halmahera sudah cukup terjelajahi sehingga bentuknya sudah cukup bagus.
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Jumat, 24 Mei 2024

Suasana di Minahasa setelah Jepang kalah perang, 1945 (4)

Seorang petani membawa cangkul
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang perempuan memikul berbagai barang di atas kepalanya
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang perempuan memandikan anak kecil
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Menimba air dari sumur
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Keramaian di pasar
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Suasana di sebuah jalan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Minahasa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Kamis, 23 Mei 2024

Peta kuno dari tahun 1724/1726: Sumbawa dan Nusa Tenggara Timur

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1724-1726
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi: Sebuah peta yang memperlihatkan Pulau Sumbawa dan pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur termasuk Alor (saat itu disebut Pulau Ombo), Flores (saat itu disebut Floris of Ende), Lembata, Pantar, Rote, Solor, Sumba (saat itu disebut Pulau Cendana),dan Timor.
Juru kartografi: François Valentyn
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan: Pulau Timor tampak belum lengkap tergambar, terutama bagian timurnya. Pulau Rote dan Semau tampak tertukar. Pulau Sawu (Sauvo) tergambar terlalu dekat dengan Pulau Sumba.

Rabu, 22 Mei 2024

Suasana di Minahasa setelah Jepang kalah perang, 1945 (3)

Seorang bapak dan anak (Belanda?) di tepi sebuah telaga
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Bapak dan anak yang sama di sebuah lahan perkebunan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebuah kawasan pemukiman yang tampak terawat
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebuah kapal berbendera Amerika dengan banyak pria berseragam kelasi
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebuah kapal berbendera Belanda dengan penumpang mengenakan seragam militer Australia dan KNIL
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang petani di antara tanaman padi
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Minahasa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Selasa, 21 Mei 2024

Peta kuno keluaran Paris dari tahun 1747: Ambon, Banda, Buru, Seram, dan sekitarnya

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1747
Tempat terbit: Paris
Tokoh:
Deskripsi:
Juru kartografi: Jacques-Nicolas Bellin
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Senin, 20 Mei 2024

Suasana di Minahasa setelah Jepang kalah perang, 1945 (2)

Suasana di tepi Danau Tondano dengan sisa-sisa kerusakan akibat perang tampak di sebelah kanan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Tepian Danau Tondano (?) dengan bangunan-bangunan yang rusak parah akibat perang
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang gadis memandang ke pesawahan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Tiga perempuan dan dua bocah di pesawahan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebuah kelenteng yang masih utuh berdiri, sementara bangunan sebelahnya sudah kehilangan atap
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang wanita di tepi sebuah telaga
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Minahasa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Minggu, 19 Mei 2024

Peta tua dari tahun 1910: Kalimantan

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1910
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi:
Juru kartografi:
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Sabtu, 18 Mei 2024

Suasana di Minahasa setelah Jepang kalah perang, 1945 (1)

Papan petunjuk arah
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Danau Tondano (?)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Nelayan di Danau Tondano dengan latar belakang gedung yang beratap rusak peninggalan perang (?)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebuah keluarga nelayan di tepi Danau Tondano
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sungai yang berasal dari Danau Tondano (?)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Keramaian di jalan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Minahasa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Jumat, 17 Mei 2024

Peta kuno dari sekitar tahun 1753: Jawa dan Madura

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: ~1753
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi: Sebuah peta yang dihiasi dengan gambar-gambar untuk menunjukkan wilayah yang kaya akan gunung, sawah, penduduk, hewan liar, dsb.
Juru kartografi: Gerard van Keulen
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Kamis, 16 Mei 2024

Kedatangan pasukan Inggris di Medan setelah Jepang kalah perang, 1945

(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Medan
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: