Rabu, 30 Maret 2016

Sepasang aristokrat Bali di sekitar tahun 1913

(klik untuk memperbesar | © fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © fotomuseum)
Waktu: sekitar 1913
Tempat: Bali
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Thilly Weissenborn
Sumber / Hak cipta: Nederlands Fotomuseum
Catatan:

Selasa, 29 Maret 2016

Pasukan infantri lokal bentukan Belanda di Cimahi, 1948 (2)

(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: 27 November 1948
Tempat: Cimahi (Bandung)
Tokoh:
Peristiwa: Kolonel H.J. de Vries, komandan Batalyon 33 (tidak terlihat di foto), menghadiri pelantikan kesatuan militer lokal didikan Belanda di Cimahi. Pasukan ini dikabarkan terdiri dari warga Madura dan Sumatera (kemungkinan Sumatera Utara karena catatan foto menyebut a.l. nama Jan Panggabean, Siregar).
Fotografer: D. Hendrikse
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan: Ketika Republik Indonesia Serikat dibentuk, Negara Sumatera Timur mengirim beberapa tentaranya ke Cimahi untuk pendidikan. Negara Madura sementara itu memiliki pula tentara sendiri bernama Barisan Cakra.

Senin, 28 Maret 2016

Wanita ningrat Bali di awal abad ke-20

(klik untuk memperbesar | © fotoleren)
(klik untuk memperbesar | © fotoleren/spaarnestad)
Waktu: antara 1910-1912 (atas), antara 1880-1910 (bawah)
Tempat: Bali
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Gregor Krause (atas)
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo / Fotoleren
Catatan:

Minggu, 27 Maret 2016

Pasukan infantri lokal bentukan Belanda di Cimahi, 1948 (1)

(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: 27 November 1948
Tempat: Cimahi (Bandung)
Tokoh:
Peristiwa: Kolonel H.J. de Vries, komandan Batalyon 33, menghadiri pelantikan kesatuan militer lokal didikan Belanda di Cimahi. Pasukan ini dikabarkan terdiri dari warga Madura dan Sumatera (kemungkinan Sumatera Utara karena catatan foto menyebut a.l. nama Jan Panggabean, Siregar).
Fotografer: D. Hendrikse
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan: Ketika Republik Indonesia Serikat dibentuk, Negara Sumatera Timur mengirim beberapa tentaranya ke Cimahi untuk pendidikan. Negara Madura sementara itu memiliki pula tentara sendiri bernama Barisan Cakra.

Sabtu, 26 Maret 2016

Raja Buleleng, Bali, beserta anak-anaknya dan Mahapatihnya di tahun 1865-1866

Raja Buleleng beserta anak dan dua abdi dalemnya
(klik untuk memperbesar | © fotomuseum)
Anak-anak Raja Buleleng
(klik untuk memperbesar | © fotomuseum)
Patih Kerajaan Buleleng
(klik untuk memperbesar | © fotomuseum)
Waktu: 1865-1966
Tempat: Buleleng (Bali)
Tokoh:
Peristiwa: Raja Buleleng, Bali, beserta anak-anaknya dan Mahapatihnya di tahun 1865-1866
Fotografer: Isidore van Kinsbergen
Sumber / Hak cipta: Nederlands Fotomuseum
Catatan:

Jumat, 25 Maret 2016

Warga lokal yang tidak bersahabat dengan para pejuang kemerdekaan 10: Kesatuan KNIL di Samarinda

Tidak semua rakyat Hindia Belanda menginginkan kemerdekaan. Dengan berbagai alasan beberapa pihak malah lebih senang hidup di bawah kekuasaan Belanda atau malah memusuhi para pejuang kemerdekaan. Generalisasi tentu tidak bisa disimpulkan terhadap kelompok atau suku tertentu. Tapi foto-foto berikut mudah-mudahan bisa menambah bahan masukan untuk diskusi tentang hal ini.

10. Foto-foto di bawah ini memperlihatkan kesatuan infantri KNIL yang ditempatkan Belanda di Samarinda. Para prajurit KNIL ini warga lokal, instrukturnya warga Belanda.

(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: 12 Juli 1949
Tempat: Samarinda
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Kamis, 24 Maret 2016

Bangsawan Karangasem, Bali, di tahun 1922

(klik untuk memperbesar | © fotoleren)
Waktu: 1922
Tempat: Karangasem (Bali)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Elisabeth Wilhelmina Dijkstra-Viruly Verbrugge
Sumber / Hak cipta: Fotoleren
Catatan:

Rabu, 23 Maret 2016

Warga lokal yang tidak bersahabat dengan para pejuang kemerdekaan 9: Milisi bersenjata di Subang

Tidak semua rakyat Hindia Belanda menginginkan kemerdekaan. Dengan berbagai alasan beberapa pihak malah lebih senang hidup di bawah kekuasaan Belanda atau malah memusuhi para pejuang kemerdekaan. Generalisasi tentu tidak bisa disimpulkan terhadap kelompok atau suku tertentu. Tapi foto-foto berikut mudah-mudahan bisa menambah bahan masukan untuk diskusi tentang hal ini.

9. Di beberapa wilayah yang dikuasinya Belanda mendirikan milisi-milisi bersenjata yang berpihak kepada Kerajaan Belanda dan memusuhi para pejuang kemerdekaan. Foto di bawah memperlihatkan milisi bentukan Belanda di Subang.
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: 1947
Tempat: Subang
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Th. van de Burgt
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Selasa, 22 Maret 2016

Pasar tradisional di Bali zaman dulu (3)

Pasar tembikar, 1931
(klik untuk memperbesar | © fotomuseum)
Kintamani 1930-an
(klik untuk memperbesar | © Alphons Louis Marie Antoine Hubert Hustinx / fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Thilly Weissenborn / fotomuseum)
Waktu: 1930-an, 1931
Tempat: Bali
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Alphons Louis Marie Antoine Hubert Hustinx, Thilly Weissenborn
Sumber / Hak cipta: Nederlands Fotomuseum
Catatan:

Senin, 21 Maret 2016

Pasar tradisional di Bali zaman dulu (2)

(klik untuk memperbesar | © fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Alphons Louis Marie Antoine Hubert Hustinx / fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Alphons Louis Marie Antoine Hubert Hustinx / fotomuseum)
Waktu: ?
Tempat: Bali
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Alphons Louis Marie Antoine Hubert Hustinx (nomer 3 dan 4)
Sumber / Hak cipta: Nederlands Fotomuseum
Catatan:

Minggu, 20 Maret 2016

Pasar tradisional di Bali zaman dulu (1)

(klik untuk memperbesar | © Screen Traveller / fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © fotomuseum)
Waktu: ?
Tempat: Bali
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Nederlands Fotomuseum
Catatan:

Sabtu, 19 Maret 2016

Warga lokal yang tidak bersahabat dengan para pejuang kemerdekaan 8: Milisi bersenjata di Cikampek dan Indramayu

Tidak semua rakyat Hindia Belanda menginginkan kemerdekaan. Dengan berbagai alasan beberapa pihak malah lebih senang hidup di bawah kekuasaan Belanda atau malah memusuhi para pejuang kemerdekaan. Generalisasi tentu tidak bisa disimpulkan terhadap kelompok atau suku tertentu. Tapi foto-foto berikut mudah-mudahan bisa menambah bahan masukan untuk diskusi tentang hal ini.

8. Di beberapa wilayah yang dikuasinya Belanda mendirikan milisi-milisi bersenjata yang berpihak kepada Kerajaan Belanda dan memusuhi para pejuang kemerdekaan. Foto di bawah memperlihatkan milis bentukan Belanda ini di Cikampek (2 foto teratas), dan Indramayu (2 foto terbawah).

(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: 11 Oktober 1947 (2 teratas)
Tempat: Cikampek (2 teratas), Indramayu (2 terbawah)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Th. van de Burgt
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Jumat, 18 Maret 2016

Kamis, 17 Maret 2016

Warga lokal yang tidak bersahabat dengan para pejuang kemerdekaan 7: Polisi lokal di Ambarawa

Tidak semua rakyat Hindia Belanda menginginkan kemerdekaan. Dengan berbagai alasan beberapa pihak malah lebih senang hidup di bawah kekuasaan Belanda atau malah memusuhi para pejuang kemerdekaan. Generalisasi tentu tidak bisa disimpulkan terhadap kelompok atau suku tertentu. Tapi foto-foto berikut mudah-mudahan bisa menambah bahan masukan untuk diskusi tentang hal ini.

7. Foto-foto di bawah menampilkan pelantikan kesatuan baru polisi bersenjata, yang terdiri dari warga lokal yang setia kepada Belanda, di benteng Willem I di Ambarawa, 1 Maret 1948.

(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: 1 Maret 1948
Tempat: Fort Willem I (Ambarawa)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Th. van de Burgt
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Rabu, 16 Maret 2016

Foto berwarna dari Bali tahun 1931

(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
Waktu: 1931
Tempat: Bali
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo
Catatan: